angga, my friend

Teman teman saya ingin bercerita sedikit tentang teman sejati saya yang selalu ada saat duka dan suka namanya adalah:

ANGGA PRIBADI



pertama kali saya bertemu dia pada hari jumat, 12 april 1997. saat itu saya pertama kali masuk TK dan saya diberi tempat duduk disamping dia. saya pun menoleh kepadanya dan dia mengangguk dan memberi jabatan tangan kepada saya dan berkata:

angga: angga pribadi, panggil saja saya angga
lucky: angga yaa..
angga: namamu siapa teman?
lucky: umm lucky, lucky adhary

sejak hari itu saya selalu bermain berdua dan amat menikmati masa masa itu, namun semua itu terhenti pada suatu hari. hari itu tanggal 27 mei 1998 tepat hari ulangtahunku ke 7. angga pun memberi kado sebuah mainan figur batman. angga pun pulang karena ada urusan keluarga. saya menunggunya namun tidak kunjung terlihat dia dari rumahnya lalu saya pun sms ke angga dengan blackberry saya "angga, saya menunggu di bukit bermain ya". saya pun segera kesana membawa sepeda bmx tercinta. saat sedang asyik beraksi dengan sepeda tiba tiba rem nya blong dan saya jatuh ke jurang yang curam sekali, saya merasakan darah mengucur deras sekali! sakit rasanya! pala saya berkunang kunang dan ingin pingsan rasanya. namun tiba tiba tubuhku dibopong oleh seseorang yang berteriak "LUCKY BERTAHANLAH AKU AKAN MEMBAWA YOU KE RUMAH SAKIT" aku kenal suara itu, dia adalah angga. aku pun koma sampai 7 tahun kemudian. saat aku sadar dari koma ini aku bangun dan langsung berlari ke rumah dan tidak menemukan siapapun, lalu aku segera ke rumah angga mengetuk ngetuk tiada yang menjawab. aku kelelahan aku tak mau menyerah aku pun melewati pintu belakang! namun apa yang kutemukan di halaman rumahnya amat mengejutkan. sebuah nisan berdiri disitu tertulis "


ANGGA PRIBADI NAINGGOLAN

27 mei 2002

meninggal karena penyakit seperti film buku harian nayla



disitu terpampang foto ini



dan disitu tertulis "lucky, aku percaya kamu akan melihat nisan ini, percayalah jiwaku akan kekal di sisimu"
akupun berteriak TIDAAAAAAAAAAAAK!

the end. fiktif tapi menyedihkan